Beranda | Artikel
Bahagia itu Sederhana (Tips Kebahagiaan Sejati) - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Jumat, 10 September 2021

Bahagia itu Sederhana (Tips Kebahagiaan Sejati) – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Aku teringat, suatu hari aku pernah bertamu kepada salah seorang ahli ibadah yang saleh. Demikianlah aku menilainya dan hanya Allah yang menilainya dengan benar. Beliau sudah wafat -semoga Allah merahmati beliau-. Jadi, ini adalah cerita lama. Aku mengunjungi beliau dimana beliau terkekang di antara empat tembok rumahnya, sejak empat tahun lalu dan tidak pernah keluar. Katanya beliau ini menderita banyak penyakit. Kemudian saya bertanya tentang keadaannya, “Bagaimana? Bagaimana kabar Anda, wahai Abu Fulan?” Beliau menjawab dengan satu kalimat, “Demi Allah, sungguh aku sangat bahagia, dan menurutku tidak ada orang yang lebih bahagia dariku di negeri ini.” Begitu katanya, begitu ucapan beliau, “Demi Allah, aku sangat bahagia, dan menurutku tidak ada orang yang lebih bahagia dariku di negeri ini.” padahal beliau terkekang di antara empat tembok rumahnya, hanya tidur di atas ranjangnya karena menderita penyakit, bayangkan, adakah keadaan yang lebih kuat dan menakjubkan selain ini!

Imam Ibnu As-Sa’di -semoga Allah merahmati beliau- memiliki sebuah karya tulis yang dengannya Allah memberi banyak manfaat untuk manusia, yang beliau beri judul Al-Wasāil al-Mufīdah li al-ḥāyati as-Sa’īdah (Kiat-Kiat yang Bermanfaat untuk Hidup Bahagia) Bagaimana Anda bisa bahagia? Bagaimana caranya Anda mendapatkan hidup yang bahagia? Kitab ini dari awal hingga akhirnya beliau tulis di atas pembaringan ketika beliau sakit. Ketika beliau menderita sakit yang sangat di bagian kepala beliau. Dan sebagaimana cerita anaknya kepadaku, sampai-sampai dokter ketika itu melarang beliau untuk membaca dan menulis, khawatir kepala beliau tidak mampu menahannya karena parahnya sakit di kepala beliau. Dan meskipun menderita sakit seperti ini, beliau mampu menulis risalah al-Wasāil al-Mufīdah li al-ḥāyati as-Sa’īdah. Seorang ulama memuji dan mengomentari kitab ini, bahwa kitab ini adalah rumah sakit untuk penyakit-penyakit rohani, Benar! Bacalah kitab ini, ini adalah rumah sakit, Dan dengan taufik dari Allah, betapa banyak orang setelah membaca kitab ini dengan penuh penghayatan, hilang dari dalam jiwanya kegundahan, penyakit hati, was-was, dan berbagai prasangka buruk, sehingga terbuka baginya pintu-pintu kebahagiaan.

Kebahagiaan dan ketenangan jiwa hanya terletak pada ketaatan kepada Allah subḥānahu wa ta’alā. Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sungguh Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh Kami akan balas mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97) Dan Allah Jalla wa ‘alā juga berfirman, “Dan barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Taha: 123) Yakni bahagia, Allah menjamin siapa saja yang mengikuti petunjuk-Nya pasti akan bahagia, akan terwujud kebahagiaanya, dan akan terhindar dari kesengsaraan. “Kami tidak menurunkan Al-Quran kepadamu agar kamu menjadi susah.” (QS. Taha: 2) Al-Quran adalah kitab kebahagiaan, jika Anda mencari kebahagiaan, carilah dalam Al-Quran! Al-Quran adalah kitab kebahagiaan. “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus.” (QS. Al-Isra’: 9)

Sehingga kelezatan hakiki dan kebahagiaan yang sesungguhnya ada dalam ketaatan kepada Allah subḥānahu wa ta’alā. Adapun lezatnya maksiat adalah kelezatan sementara. Kenikmatan sementara yang diliputi dengan banyak kekurangan. Dan setelah itu akan mendatangkan azab. Kelezatan akan segera sirna dari orang yang menikmatinya dari jalan yang haram, dan hanya akan menyisakan kehinaan dan aib bagi dirinya. Dan menyisakan banyak akibat buruk di kemudian hari.

Tidak ada kebaikan pada kelezatan yang berujung di neraka. Itu hanyalah kelezatan fana yang akan cepat sekali sirna. Dan akibat buruk yang akan menimpa pelakunya di dunia dan di akhirat teramat pedih. Kita memohon kepada Allah agar memperbaiki keadaan kita semua, menunjukkan kepada kita jalan-Nya yang lurus, mengampuni dosa-dosa kita seluruhnya, yang besar dan yang kecil, yang dahulu dan sekarang, yang terang-terangan dan tersembunyi, dan semoga Allah ampuni apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan, baik yang kita lakukan secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

Semoga Allah ampuni kita, orang tua kita, semua kaum muslimin dan muslimah, dan kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup ataupun yang telah tiada. Kita memohon kepada Allah Jalla fī ‘Ulāhu agar menerima taubat kita, mensucikan kita dari dosa-dosa, menguatkan hujjah-Nya untuk kita, memberi petunjuk kepada hati kita, dan menghilangkan kedengkian dalam hati kita, Ya Allah berikan ketakwaan ke dalam hati kami, dan sucikanlah hati kami, karena Engkaulah sebaik-baik Zat yang mampu mensucikannya, Engkaulah Pemilik dan Penguasanya.

===========

أَتَذَكَّرُ أَنَّنِي مَرَّةً زُرْتُ أَحَدَ الْعُبَّادِ الصُّلَحَاءِ

أَحْسَبُهُ كَذَلِكَ وَاللهُ حَسِيبُهُ

قَدْ تُوُفِّيَ رَحِمَهُ اللهُ وَهَذَا الْكَلَامُ إِلَّا قَدِيْمٌ

زُرْتُهُ فِي بَيْتِهِ وَهُوَ بَيْنَ أَرْبَعَةِ جُدْرَانٍ

مِنْ أَرْبَعِ سَنَوَاتٍ مَا يَخْرُجُ

 وَيُذْكَرُ عَنْهُ أَنَّهُ يُعَانِي مِنْ أَمْرَاضٍ عَدِيدَةٍ

فَسَأَلْتُهُ عَنْ حَالِهِ أَقُوْلُ: كَيْفَ؟ كَيْفَ أَنْتَ يَا أَبَا فُلَانٍ؟

قَالَ لِي بِالْحَرْفِ الْوَاحِدِ: وَاللهِ

إِنَّنِي فِي سَعَادَةٍ مَا أَظَنُّ أَحَدًا فِي الْمَمْلَكَةِ مِثْلًا

يَقُولُ هَكَذَا هَذَا لَفْظُهُ قَالَ: واللهِ إِنَّنِي فِي سَعَادَةٍ

مَا أَظَنُّ أَحَدًا فِي الْمَمْلَكَةِ مِثْلًا

وَهُوَ بَيْنَ أَرْبَعَةِ جُدْرَانٍ وَعَلَى سَرِيرِ الْمَرَضِ

وَفِي مُعَانَاةٍ مِنَ الْمَرَضِ خُذْ شَاهِدًا أَقْوَى مِنْ هَذَا وَأَعْجَبَ

الْإِمَامُ ابْنُ السَّعْدِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى رِسَالَتُهُ

الَّتِي نَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِهَا خَلْقًا وَالَّتِي أَسْمَاهَا

الْوَسَائِلُ الْمُفِيدَةُ لِلْحَيَاةِ السَّعِيدَةِ

كَيْفَ تَسْعَدُ؟ كَيْفَ تَظْفَرُ بِالْحَيَاةِ السَّعِيدَةِ؟

هَذِهِ الرِّسَالَةُ مِنْ أَوَّلِهَا إِلَى آخِرِهَا كَتَبَهَا عَلَى سَرِيرِ الْمَرَضِ

وَهُوَ فِي الْأَلَمِ الشَّدِيدِ فِي رَأْسِهِ

حَتَّى إِنَّ الطَّبِيبَ كَمَا حَدَّثَنِي ابْنُهُ بِذَلِكَ

كَانَ مَنَعَهُ مِنَ الْقِرَاءَةِ وَالْكِتَابَةِ

لِأَنَّ رَأْسَهُ مَا يَتَحَمَّلُ مِنْ شِدَّةِ الْأَلَمِ

وَمَعَ هَذَا الْأَلَمِ يَكْتُبُ الْوَسَائِلَ الْمُفِيدَةَ لِلْحَيَاةِ السَّعِيدَةِ

وأَحَدُ الْعُلَمَاءِ وَقَدْ أَحْسَنَ يَصِفُ هَذَا الْكِتَابَ

بِأَنَّهُ مُسْتَشْفَى الْأَمْرَاضِ النَّفْسِيَّةِ

فِعْلًا تَقْرَأُ هَذَا الْكِتَابَ هُوَ مُسْتَشْفَى

وَكَثِيرٌ مِمَّنْ وَفَّقَهُ اللهُ وَقَرَأَ الْكِتَابَ بِالطُّمَأْنِينَةِ

زَالَتْ عَنْهُ أَوْهَامٌ وَأَسْقَامٌ وَوَسَاوِسُ وَظُنُونٌ

وَتُفَتَّحَتْ لَهُ أَبْوَابٌ فِي السَّعَادَةِ

السَّعَادَةُ وَقُرَّةُ الْعَيْنِ إِنَّمَا هِيَ إِنَّمَا هِيَ فِي طَاعَةِ اللهِ سُبْحَانَه وَتَعَالَى
كَمَا قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ

فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً

وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ – النَّحْلُ: ٩٧

قَالَ اللهُ جَلَّ وَعَلَا

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ – طه: ١٢٣

أَيْ يَسْعَدُ ضَمِنَ اللهُ لِمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ أَنْ يَسْعَدَ

وَأَنْ تَتَحَقَّقَ سَعَادَتُهُ وَأَنْ لَا يُصِيبَهُ الشَّقَاءُ

مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ – طه: ٢

الْقُرْآنُ كِتَابُ السَّعَادَةِ إِذَا أَرَدْتَ السَّعَادَةَ اطْلُبْهَا فِي الْقُرْآنِ

هُوَ كِتَابُ السَّعَادَةِ

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ – الْإِسْرَاءُ: ٩

فَاللَّذَّةُ الْحَقِيقِيَّةُ وَالسَّعَادَةُ الْحَقِيقِيَّةُ إِنَّمَا هِيَ فِي طَاعَةِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

أَمَّا لَذَّةُ الْمَعَاصِي فَهِيَ لَذَّةٌ فَانِيَةٌ

لَذَّةٌ فَانِيَةٌ مَحْفُوفَةٌ بِمُنَقِّصَاتٍ

وَمِنْ بَعْدِ ذَلِكَ جَلَّابَةٌ لِلْعُقُوبَاتِ

تَفْنَى اللَّذَاذَةُ مِمَّنْ نَالَ صَفْوَتَهَا مِنَ الْحَرَامِ

وَيَبْقَى الْخِزْيُ وَالْعَارُ

وَتَبْقَى عَوَاقِبُ سُوءٍ مِنْ مَغَبَّتِهَا

لَا خَيْرَ فِي لَذَّةٍ مِنْ بَعْدِهَا النَّارُ

هِيَ لَذَّةٌ فَانِيَةٌ وَسَرِيعًا مَا تَنْقَضِي

وَعَوَاقِبُهَا عَلَى صَاحِبِهَا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَدِيدَةٌ

نَسْأَلُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُصْلِحَنَا أَجْمَعِيْنَ

وَأَنْ يَهْدِيَنَا إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

وَأَنْ يَغْفِرَ لَنَا ذَنْبَنَا كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ

أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ عَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ

وَأَنْ يَغْفِرَ لَنَا مَا قَدَّمْنَا وَمَا أَخَّرْنَا

وَمَا أَسْرَرْنَا وَمَا أَعْلَنَّا

وَأَنْ يَغْفِرَ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَلِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ

وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

نَسْأَلُهُ جَلَّ فِي عُلَاهُ أَنْ يَتَقَبَّلَ تَوْبَتَنَا

وَأَنْ يَغْسِلَ حَوْبَتَنَا وَأَنْ يُثَبِّتَ حُجَّتَنَا وَأَنْ يَهْدِيَ قُلُوبَنَا

وَأَنْ يَسْلُلَ سَخِيمَةَ صُدُورِنَا

اللَّهُمَّ آتِ نُفُوسَنَا تَقْوَاهَا

وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا

أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

 

 


Artikel asli: https://nasehat.net/bahagia-itu-sederhana-tips-kebahagiaan-sejati-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/